Pages

Kamis, 18 November 2010

Memulai Usaha Warnet


Versi PDF
Ini adalah sebuah komentar yang masuk di blog ini:
Yang sudah buka warnet, tolong di bantu dong kita2..seperti:
  • berapa kira2 biaya listrik /bln?
  • biaya koneksi per bulan?
  • menurut kalian, apa usaha warnet kalian akan bertahan hingga 5 tahun kedepan?
  • dibandingkan dengan jasa internet khusus game on line, apa lebih menguntungkan?
  • kalau dirata2kan, 1 PC bisa berapa jam seharinya di pakai pelanggan?
Saya akan membahas pertanyaan di komentar ini secara umum, sebab beberapa jawaban sangat tergantung kondisi dan situasi warnet tersebut.
1. Biaya Listrik
Biaya listrik per bulan ditentukan oleh kebutuhan listrik dari warnet tersebut. Untuk memperkirakan biaya listrik yang wajar tentu harus di analisa dulu seberapa besar kebutuhan daya listrik. Sebagai contoh kasus kita coba menghitung berapa besar daya listrik yang diperlukan oleh warnet dengan konfigurasi berikut:
  • PC : 11 unit @ 200 watt
  • Monitor: 11 unit CRT 15″ @ 90 watt
  • Printer: 1 unit inkjet @ 40 watt
  • Scanner: 1 unit @45watt
  • Lampu indoor: 4 buah TL @ 25watt
  • Lampu outdoor: 2 buah TL @ 50watt
  • AC: 2 buah @ 1,5 PK ( 1 pk = 746 watt, 1,5 pk = 1119 )
  • Cooler: 1 unit @ 90 watt
Total kebutuhan daya adalah:
  • PC = 11 x 200 = 2200 watt
  • Monitor = 11 x 90 = 990 watt
  • Printer = 1 x 40 = 40 watt
  • Scanner = 1 x 45 = 45 watt
  • Lampu indoor = 4 x 25 = 100 watt
  • Lampu outdoor = 2 x 50 = 100 watt
  • AC = 2 x 1119 = 2238 watt
  • Cooler = 1 x 90 = 90 watt
  • Total kebutuhan daya = 5803 watt
Dilihat dari paparan di atas maka daya listrik terpasang yang disarankan adalah minimal 6600 watt. Biaya listrik untuk daya sebesar itu biasanya berada di kisaran Rp 900.000 s/d Rp 1.500.000 per bulan. Banyak cara (yang halal) untuk menurunkan pemakaian daya listrik. Misalnya: menggunakan monitor LCD, mematikan pc/monitor yang tidak digunakan, mengatur suhu AC pada suhu yang tidak terlalu dingin ( 22 – 25 derajat celcius ).
2. Biaya koneksi per bulan.
Berbicara biaya koneksi, maka pilihannya beragam dan bergantung kepada lebar bandwidth, media koneksi, kualitas dll. Keterangan mengenai hal ini bisa dibaca di warnetpedia . Saran saya, tentukan dulu kebutuhan bandwidth anda baru berbicara biaya koneksi. Untuk biaya dapat dilihat dari situs-situs ISP di Indonesia.
3. Apakah usaha warnet bisa bertahan hingga 5 tahun ke depan?
Tentu bisa. Yang menentukan adalah kemampuan manajemen warnet tersebut apakah bisa bertahan menghadapi persaingan. Persaingan di sini harus dilihat secara general. Saingan warnet bukan cuma warnet tetangganya. ISP juga saingan warnet, sebab ada produk-produk layanan mereka yang bersaingan langsung dengan warnet. PC/Notebook murah juga saingan warnet. Kombinasi antara PC/Notebook murah dan Produk ISP yang murah atau akses Wifi gratis adalah ancaman yang nyata bagi keberadaan Warnet. Karena itu, warnet harus bisa menempatkan target pasar dan pelayanannya dengan tepat jika tidak ingin tersingkir dari persaingan.
posting yang berkaitan dengan hal ini: Prospek Bisnis Warnet
4. Mana lebih menguntungkan Warnet atau game online?
Pertanyaan ini sulit dijawab tanpa adanya data akurat. Pengalaman setiap orang bisa berbeda tetapi kita bisa menganalisanya sebagai berikut: Warnet biasanya tidak perlu spesifikasi komputer setinggi game center. Dari sisi harga, Warnet umumnya di atas game center yang justru membutuhkan spesifikasi komputer yang lebih tinggi. Namun, secara kasat mata, game center lebih ramai dari Warnet. Beberapa warnet juga menyediakan game online sebagai bagian dari pelayanan mereka. Saya kira inilah jalan tengah terbaik dengan catatan bahwa pengguna game dan warnet dipisahkan mengingat karakter keduanya sangat berbeda.
5. Tingkat Okupansi.
Tingkat okupansi yang umum adalah 7 – 9 jam. Di bawah 7 jam maka warnet itu terhitung sepi. Sementara di atas 9 jam warnet tersebut terhitung ramai (sekali). Jarang sekali ada warnet yang memiliki tingkat okupansi di atas 9 jam.
posting yang berhubungan: Capex Opex dan Harga Dasar/Modal Warnet
Bagi yang ingin berbisnis warnet tanpa repot menyusun RAB, Rencana Bisnis dan lain lain yang berhubungan dengan bisnis warnet silahkan klik http://irwinday.web.id/mau-bikin-warnet-hubungi-kami/
Did you enjoy this post? Why not leave a comment below and continue the conversation, or subscribe to my feed and get articles like this delivered automatically to your feed reader.
Comments
untuk semuanya,
saya mempunyai dana sebesar 30jt dan dana itu niat saya akan saya gunakan untuk membuka usaha warnet.
prospek saya lumayan bagus.
yaitu mahasiswa/mahasiswi fakultas kedokteran dikota saya. sedang di sekitar universitas tsb saya lihat belum ada warnet.
tapi saya memiliki kendala besar yaitu saya sama sekali tidak memiliki pengalaman di bidang ini. sama sekali tidak ada. saya juga tidak seberapa menguasai komputer. tapi saya memiliki teman yg lumayan paham masalah komputer, dan saya yakin nantinya dia pasti mau membantu saya.
saya minta bantuan dari ANDA Semua untuk membantu saya:
- kira2 modal segitu cukup nggak ya untuk membuka usaha warnet dg 10 Klien?
- ada nggak yang menjual komputer bekas warnet kpd saya dg harga yg murah?
- kira2 apa saja langkah2 mendirikan warnet? perlu pake izin nggak? kalo iya,izinnya kemana?
- terus apa bisa kita memakai koneksi telkom speedy unlimiter yg bukan unlimiter warnet? (untuk menekan besar biaya bulanan)
- dan lain2 yang sekiranya penting dalam persiapan dan dalam usaha warnet…?
tolong bantu saya ya…
atas perhatian ANDA, Saya ucapkan terima kasih…
by: maz2Qn
Mail: mastukin@yahoo.co.id
sekali lagi saya ucapkan terima kasih…
Dana segitu tentu tidak cukup untuk mendirikan warnet dengan 10 PC. Sebagai pembanding, rata-rata total investasi warnet adalah di kisaran Rp 7jt s/d Rp 10jt per PC. Sehingga untuk membuat sebuah warnet dengan 10 PC paling tidak kita butuh (min) Rp 70 juta (sudah termasuk PC, sewa tempat, meubeler, dll)
Dasar perhitungan menetapkan angka akupansi gimana?
#hasanudin
Dasarnya pengalaman :)
he.he.he.
if u can’t measure… u can’t manage…
Saya pernah coba metode menghitung tingkat akupansi, sepertinya tidak mencerminkan kondisi realita. WAktu itu hanya mempertimbangkan jam operasional saja.
Setidaknya ada 2 variabel yang bisa digunakan jadi tolok ukur: jam operasional dan jumlah PC. Mana yang menjadi variabel utama?
by day (bukan irwin day lho yah:D ) or by month?
Sebenarnya tidak terlalu sulit menghitung okupansi. Kebetulan dulu billing sistem saya punya fasilitas untuk itu. Cara lain adalah: kita hitung keaktifkan setiap PC ( berdasar data billing tentunya) dalam satu hari. contoh sebuah warnet 5 PC.
- PC 01 terpakai: 5 jam
- PC 02 terpakai: 8 jam
- PC 03 terpakai: 7 jam
- PC 04 terpakai: 1 jam
- PC 05 terpakai: 6 jam
sehingga rata-rata okupansinya pada hari tersebut adalah: (5+8+7+1+6)/5 = 5,4 jam
Berdasar pengalaman, okupansi yang wajar adalah di kisaran 7 hingga 9 jam, di bawah itu terhitung sepi, di atas itu termasuk warnet yang rame (sekali).
Bagi saya variabel utama adalah jumlah PC dan jam aktif user. Jam operasional tidak besar pengaruh-nya, kecuali lingkungan setempat memiliki tuntutan untuk warnet 24 jam. Makanya untuk memutuskan buka 24 jam harus berhitung secara hati-hati, jangan sampai isinya cuma 1-2 user tapi ongkos AC sama biaya tambahan OP malah lebih besar. Kecuali setelah beberapa percobaan ternyata user malam cukup signifikan untuk menghasilkan keuntungan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About